Dear all readersTaman Ayun diterjemahkan sebagai taman yang indah. kolam yang luas disekeliling pura dulunya sering dipakai oleh dayang-dayang puri kerajaan dengan perahu kecil. kolam ini pula yang ternyata aga menyulitkan gw waktu mencari angle tuk mengabadikan kecantikan pura ini, karena dikelilingi pagar dan tidak boleh dilewati. Taman ayun terletak di desa Mengwi Badung, sekitar 18 km barat laut Denpasar. Mengutip pemaparan sebuah sumber, Pura Taman Ayun dibangun pada abad 17 (konon dibangun tahun 1634) oleh raja pertama Kerajaan Mengwi Tjokerda Sakti Blambangan dengan arsitek yang berasal dari cina. Awalnya pura ini didirikan karena pura2 yang saat itu tersedia jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau oleh masyarakat Mengwi. Pura Taman Ayun adalah satu-satunya komplek pura yg memiliki struktur bangunan khas Bali yaitu berbentuk meru atau atap yg bertingkat-tingkat dan juga dikelilingi oleh telaga. Dibangun pada abad ke XVI oleh Raja Mengwi. Raja yg berkuasa pada saat itu bernama Badak Agung. Beliau adalah seorang figur yg sangat bakti kepada Tuhan.
Maka dari itu, beliau mendirikan sebuah tempat pemujaan dgn beberapa bangunan pura sbg penyawangan (simbol) daripada 9 pura utama yg ada di Bali, spt Pura Besakih, Pura Uluwatu, Pura Batur, Pura Ulundanu, dll. Dengan lokasi yg ada disatu areal, Beliau berharap rakyat kerajaan tidak usah jauh2 jika ingin melakukan persembahyangan. Pura Taman Ayun dibangun dengan tiga fungsi. pertama sebagai Pura penyawangan/pengayatan sehingga masyarakat Mengwi yang ingin sembahyang ke pura2 besar seperti Besakih, Batukaru, dan Batur cukup datang ke pura ini. kedua, sebagai pemersatu dari masyarakat dengan beberapa garis keturunan yang sama2 beribadah ditempat ini. dan ketiga pura ini memiliki fungsi ekonomi karena kolam yang mengelilingi pura jg dipakai sebagai air irigasi untuk mengairi sawah2 di sekitar pura. keberadaan pura ini, oleh masyarakat dan pemerintah setempat diajukan ke The World Heritage Center (UNESCO) untuk dijadikan salah satu world heritage / warisan budaya dunia, dimana hasilnya dapat diketahui sekitar Feb 2007 – Juni 2008.
Maka dari itu, beliau mendirikan sebuah tempat pemujaan dgn beberapa bangunan pura sbg penyawangan (simbol) daripada 9 pura utama yg ada di Bali, spt Pura Besakih, Pura Uluwatu, Pura Batur, Pura Ulundanu, dll. Dengan lokasi yg ada disatu areal, Beliau berharap rakyat kerajaan tidak usah jauh2 jika ingin melakukan persembahyangan. Pura Taman Ayun dibangun dengan tiga fungsi. pertama sebagai Pura penyawangan/pengayatan sehingga masyarakat Mengwi yang ingin sembahyang ke pura2 besar seperti Besakih, Batukaru, dan Batur cukup datang ke pura ini. kedua, sebagai pemersatu dari masyarakat dengan beberapa garis keturunan yang sama2 beribadah ditempat ini. dan ketiga pura ini memiliki fungsi ekonomi karena kolam yang mengelilingi pura jg dipakai sebagai air irigasi untuk mengairi sawah2 di sekitar pura. keberadaan pura ini, oleh masyarakat dan pemerintah setempat diajukan ke The World Heritage Center (UNESCO) untuk dijadikan salah satu world heritage / warisan budaya dunia, dimana hasilnya dapat diketahui sekitar Feb 2007 – Juni 2008.