20141107

Curug Bidadari

 Hallo Teman

Curug ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan terletak diantara Gunung Batu dan Gunung Geulis, lebih tepatnya berada di kaki Gunung Salada yang bersebelahan dengan bukit Hambalang. Secara geografis Curug Bidadari berada pada ketinggian sekira 700-800 meter di atas permukaan laut. Air terjun Bidadari berasal dari kumpulan mata air alami yang berada dikawasan hutan lindung, air di kolam tersebut benar-benar bebas kimia sehingga pengunjung yang berkulit sensitif, seperti bayi, anak-anak, dan orang tua bisa dengan tenang berenang dan tidak perlu khawatir terkena iritasi mata akibat terlalu lama berenang di kolam yang airnya mengandung senyawa kimia. Selain itu, sesekali pengunjung juga akan disuguhi oleh kilasan pelangi yang muncul saat butiran air terjun terkena terpaan sinar mentari. Selain itu, pengunjung juga akan disuguhkan hamparan pasir putih yang berasal dari Bangka yang ditambahkan ke sekeliling kolam yang membentuk garis pantai sepanjang 150 meter. Dengan ini, para pengunjung, terutama anak-anak, dapat berenang, bermain perahu, juga bermain pasir kolam.
Bagi Anda yang memiliki keluarga atau anak kecil yang ingin berwisata alami, sebuah kawasan wisata alam yang menyediakan berbagai wahana wisata bagi seluruh anggota keluarga seperti waterpark, adventure park, bird park, butterfly kingdom, camping ground, farming park, mountain bike track, theme park, serta food park mungkin ini merupakan hal yang baru dan harus anda coba.
Berjarak sekitar 23 km dari kota Bogor dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Untuk bisa sampai ke Curug dapat dicapai melalui dua arah. Yaitu bisa dari arah Jayanti Bogor atau dari arah jalan Tol Jagorawi. Jika dari tol Jagorawi keluar di Gerbang Sentul Selatan, belok kiri masuk ke Perumahan Bukit Sentul melewati Perumahan Bukit Pelangi, lalu langsung ke arah Desa Cibingbin atau Desa Gunungbatu. Setelah melewati Balai Budaya, belok kanan masuk ke jalan desa menuju desa Bojong Koneng, sampai ketemu Kantor Kepala Desa (+/- 3 Km). Kondisi jalan menuju Bojong Koneng ini bervariasi dimulai dari jalan aspal mulus lalu selanjutnya berubah menjadi jalan makadam (berbatuan) dengan lebar jalan yang sempit sehingga menyulitkan jikalau berpapasan dengan kendaraan lain.